Senin, 05 Maret 2018

FOWL CHOLERA



Fowl cholera adalah penyakit bakteri yang menyebabkan kerugian ekonomi yang tinggi pada produktivitas unggas yang menyebabkan angka kematian 1,8-21% dan penurunan produksi telur sebesar 15-20%. Pertama kali dilaporkan terjadi di negara-negara di Eropa pada tahun 1728 dan di Amerika Serikat pada tahun 1867. Tingkat kematian itik karena kholera di daerah Jawa Barat dan Jakarta sekitar 30 – 50% .
Fowl cholera disebebkan oleh bakteri Pasteurella multocida:
¡  Gram negatif,
¡  Non-motil,
¡  Tidak membentuk spora,
¡  Bentuk batang atau cocoid, non-motil,
¡  Fakultatif anaerob
¡  Dapat menghemolisa sel darah merah.
¡  Memiliki kapsul yang menentukan tingkat virulensi dan ketahanannya terhadap obat. 
Gejala Klinis kolera ungas tergantung dari tingkat kejadian :
1. Perakut
    Umumnya gejala awal tidak teramati dan terjadi kematian mendadak pada ungags , kematian diduga akibat “shocksyndrome” yang ditimbulkan oleh endotoksin.

2. Akut
    Gejala yang muncul berupa diare kehijauan dan berbau busuk , ungags leus , bulu berdiri , anoreksia , tampak ada cairan keluar dari mulut.
3. Kronis
    Gejala yang teramati pada tingkat kronis adalah pembengkakan pada salah satu atau kedua pial , persendian kaki , persendian sayap atau telapak kaki.
Bakteri P. multocida akan memasuki pembuluh darah dan melalui sistem sirkulasi akan menyebar ke hati, limpa, paru, jantung, usus, dan jengger/pial serta seluruh tubuh.
PA dan HP

Tindakan promotif yang dapat dilakukan adalah Meningkatkan daya tahan tubuh ternak melalui ransum berkualitas dan lingkungan yang nyaman bagi ayam.
Mengurangi populasi bibit penyakit di sekitar ayam,
Dalam mengurangi bibit penyakit yang ada di sekitar ayam maka langkah yang dapat ditempuh adalah dengan istirahat kandang, sanitasi dan desinfeksi kandang beserta peralatannya.
ManajemenPascapanen5.jpg
Mencegah kontak antara bibit penyakit dengan ayam
Langkah pencegahan tersebut dengan cara :
¡  Mengatur lalu lintas karyawan, pekerja, tamu, kendaraan, hewan piaraan maupun hewan liar yang bisa menjadi sumber penularan.
¡  Pemeriksaan sumber-sumber air minum.
¡  Penyimpanan pakan dan transportasi ransum harus benar.
¡  Pemberantasan vektor pembawa penyakit seperti tikus dan lalat dengan menggunakan insektisida.
Meningkatkan daya tahan tubuh ayam
                  Daya tahan tubuh ayam akan menjadi lebih baik pada lingkungan dengan kadar amonia rendah, tidak berdebu, cukup oksigen, temperatur dan kelembaban sesuai serta tidak over crowded (kepadatan berlebih).

gambar kandang ayam potong alas litter.jpg
Pengobatan: Sulfonamide dan antibiotik lainnya (sulfa drugs). Pada bebek: injeksi streptomicin dan dihydrostreptomycin. Namun butuh diingat bahwa pengobatan tidak bisa menghilangkan P.multocida dari kawanan unggas. Jika tidak mati, maka unggas yang tidak menunjukkan gejala lagi tetap menjadi karier sehingga jika pengobatan dihentikan, kematian tetap dapat terjadi. Sehingga butuh dilakukan depopulasi, pembersihan dan desinfeksi bangunan dan alat-alat. Dan disterilkan selama beberapa minggu sebelum ditempati kawanan ternak baru.
1. Pemberian Suplemen
¨  Untuk mengganti sel-sel yang rusak dan membuat sel sehat kembali. Suplemen antara lain asam amino, vitamin dan mineral.

¨  Vit b-1 : koenzim dalam proses metabolism energy. Defisiensi vitamin ini menyebabkan proses metabolisme tidak sempurna, gg syaraf dan hambatan pertumbuhan.
¨  Vit b-2 dan b-6 : berperan dalam system enzim yang berkaitan dengan metabolism energy dan protein.
¨  Biotin: proses karboksilasi, glukoneogenesis, dan sintesis protein, pertumbuhan dan perawatan jaringan epidermal dan reproduksi, koenzim dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan protein.
¨  Niacin : proses oksidasi dan metabolisme zat nutrisi untuk menghasillkan energy.
¨  Mineral: selenium (Se): calcium, phosphor, zinc, natrium. (Se) mineral esensial dapat bekerja secara bersama vit E sebagai antioksidan untuk menetralisir radikal bebas.
¨   Prosedur pemberian dapat dicampur dalam pakan (premix vitamin dan asam amino) dan melalui air minum. Pemberian disesuiakan sampai ayam kembali normal pada masa pertumbuhannya.
2. Perbaikan Pakan Dan Kandang :
¨  Perbaikan pakan melalui ransum berkualitas  dan lingkungan kandang agar kebutuhan oksigen terpenuhi. Kandang dengan kadar ammonia rendah, tidak berdebu, suhu dan kelembapan sesuai, kepadatan tidak berlebih, dan ventilasi yang cukup.






DAFTAR PUSTAKA
Christensen J.P. and M. Bisgaard. 2000.”Fowl Cholera”. Royal Veterinary and Agricultural University Denmark
Deka, P dkk. 2017.”Capsular typing and virulence gene profiling of Pasteurella multocida isolated from chickens”. Assam Agricultural University
Ghaly, Samar dkk.2017.”Pathological and Immunohistochemical Study of P. Multocida Capsular Type A In Tissues of Chickens and Ducks Infected With Fowl Choler”a. Mansoura University
Jabbari, Ahmad Reza dkk. 2015.”Distribution of virulence adhesin associated genes and antimicrobial susceptibility in Pasteurella multocida from ovine pasteurellosis in Iran”. Islamic Azad University, Bangladesh
Lekko, Yusuf Madaki dkk.2017.”Hematology of Layers Chickens Vaccinated with Fowl Cholera Vaccine and Experimentally Inoculated with Virulent Pasteurella Multocida Serotypes in Zaria, Nigeria”. Maidugury University Nigeria
Winarsih, Wiwin.1999. “Gejala Klinis, Patologi Anatomi dan Histopatologik Organ Paru-paru dan Kantung Hawa dari Ayam Petelur yang Diinfeksi P. Multocida”. Institut Pertanian Bogor, Bogor
Winarsih, Wiwin dkk.1997. “Kasus Kolera pada Itik. Institut Pertanian Bogor, Bogor
Rahman, MK dkk. 2004.”Efficacy of Formaline Killed Fowl Cholera Vaccine in Experimentally Immunized Fayoumi Chickens”. Bangladesh Agricultural University, Bangladesh
Zainuddin.2014.”Studi Kasus Kolera Unggas Ayam Broiler Pada Usaha Ternak Masyarakat di Banda Aceh Secara Patologi”. Universitas Syiah Kuala, Aceh

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PREMEDIKASI DAN ANESTESI VETERINER

RINGKASAN Premedikasi adalah pemberian obat-obatan sebelum tindakan anestesi umum dengan tujuan utama menenangkan pasien, menghasi...