BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam anatomi topografi ini dibahas beberapa bagian
seperti regio, musculus (otot), tulang, persendian, pengaliran darah, dan limfe
khususnya
di bagian thorax pada anjing.
Thorax adalah daerah pada tubuh hewan yang berada di antara leher dan perut
(abdomen). Thorax
dapat juga dikatakan sebagai bagian tubuh bagian dada, dimana di dalam bagian
thorax terdapat dua organ vital yang sangat penting yaitu cardiac (jantung) dan pulmo (paru-paru).
Torax dapat didefinisikan sebagai area yang dibatasi di superior
oleh thoracic inlet dan inferior oleh thoracic outlet. Dengan batas luar adalah dinding thorax yang disusun oleh vertebrae thoracalis, costae, sternum, otot,
dan jaringan ikat.
Sedangkan rongga thoraxs dibatasi oleh diafragma dengan
rongga abdomen. Rongga Thorax dapat dibagi kedalam dua bagian utama, yaitu : paru-paru
(kiri dan kanan) dan mediastinum. Mediastinum dibagi ke dalam 3 bagian:
superior, anterior, dan posterior. Mediastinum terletak diantara paru kiri dan
kanan dan merupakan daerah tempat organ-organ penting thorax selain paru-paru, yaitu jantung,
aorta, arteri pulmonalis, vena cavae, esofagus, trakhea, dan lain-lain.
Thoracic inlet merupakan "pintu masuk" rongga thorax yang disusun oleh permukaan ventral
vertebrae thoracalis I (posterior), bagian
medial dari costae I kiri dan kanan (lateral), serta manubrium sterni
(anterior). Thoracic inlet memiliki sudut deklinasi sehingga bagian anterior
terletak lebih inferior dibanding bagian posterior. Manubrium sterni terletak
kira-kira setinggi vertebrae thoracalis II.
Batas bawah rongga thorax atau thoracic outlet (pintu keluar
thorax) adalah area yang dibatasi oleh
sisi ventral vertebrae thoracalis XII, lateral oleh batas bawah costae dan anterior oleh processus
xiphoideus.
Diafragma sebagai pembatas rongga thorax dan rongga abdomen, memiliki bentuk
seperti kubah dengan puncak menjorok ke superior, sehingga sebagian rongga
abdomen sebenarnya terletak di dalam "area" thorax.
Pengetahuan
tentang anatomi topografi thorax sangat
penting untuk diketahui yang diperlukan untuk kepentingan dalam penanganan dan
pencegahan penyakit. Pada anatomi topografi diutamakan memperhatikan dan
mempelajari kedudukan berbagai alat tubuh satu dengan yang lain dengan tepat
dan pasti. Tujuan yang hendak dicapai dalam mempelajari anatomi topografi yaitu untuk menguasai
pengetahuan praktis tentang penggunaan ilmu Anatomi (berdasarkan kenyataan dan
kedudukan organ dalam tubuh dalam hal ini yaitu region thorax anjing) dalam
hubungannya dengan praktek-praktek kedokteran veteriner seperti ilmu bedah,
diagnosa klinik, dan lain sebagainya. Secara umum, organ tubuh hewan yang telah terserang
suatu penyakit, akan mengalami perubahan baik bentuk, warna, ukuran, maupun
tekstur jika dibandingkan dengan organ yang normal.
Pada anatomi topografi regio di daerah thorax. Regio thorax dibagi menjadi regio
thorax, regio thoracica vertebralis, regio costalis, regio sternalis
Jadi untuk
mengetahui hal tersebut lebih lanjut maka diperlukan pembahasan yang lebih dalam.
Hal tersebutlah yang melatarbelakangi pembuatan paper ini.
B. Tujuan
A.
Untuk mengembangkan
materi yang sudah kita bahas ke dalam praktikum agar dapat mengetahui secara
nyata khususnya region yang berada di thorax
B.
Untuk mengetahui
nama-nama bagian yang ada pada objek yang kita amati.
C.
Untuk mendukung dokter
hewan dalam menganalisis dan mendiagnosis suatu penyakit dengan sebelumnya
mengetahui letak region yang kita amati.
C. Manfaat
1. Melalui
paper ini diharapkan kalangan mahasiswa Universitas Udayana, khususnya
Kedokteran Hewan memiliki wawasan lebih mengenai anatomi thorax dimana pada bagian thorax berisi musculus, ossa, organ-organ
beserta pembuluh darah dan nervus.
2. Hasil
tugas ini dapat menjadi arsip yang dapat membantu untuk mengerjakan tugas yang berhubungan dengan anatomi thorax
BAB II
MATERI DAN METODE
A. Materi
Materi
yang digunakan dalam penulisan paper ini adalah :
1.
Kadaver Anjing
2.
Pinset
3.
Skapel
4.
Beberapa literature yang berkaitan dengan materi paper(atlas anatomi veteriner dan bahan bacaan yang menunjang).
Anjing (cadaver) digunakan secara langsung untuk mengamatiregio thoraks, bagian-bagian yang ada pada cavum
thoraks seperti tulang, otot dan organ yang ada pada daerah thoraks. Beberapa literatur juga digunakan untuk menunjang pengamatan cadaver seperti
atlas anatomi veteriner dan bahan bacaan agar kita dapat lebih memahami tentang
cavum thoraks.
B. Metode
Metode penulisan
yang digunakan adalah metode pengamatan kadaver secara langsung dan metode
kepustakaan. Melalui pengamatan kadaver anjing yang ada di laboratorium anatomi
veteriner Universitas Udayana kita dapat mengidentifikasi bagian-bagian dari
cavum thoraks.
Pengamatan terhadap
kadaver anjing dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24 November 2016 pada saat
praktikum anatomi topografi veteriner di Laboratorium Anatomi Universitas
Udayana. Setelah kadaver diidentifikasi kemudian dianalisis dan diberi
keterangan. Setelah itu penulis melakukan studi literature untuk menambahkan
materi dan informasi yang kurang pada
pengamatan kadaver.
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil dari
praktikum kali ini mengenai regio thoraks,kelompok kami akan membahas secara
terperinci mulai dari batas, titik orientasi, kepentingan dan
komponen–komponennya seperti musculus, organ, os ( tulang ), serta pembuluh
darah yang ada pada region thoraks.
A. Batas, Titik Orientasi dan Kepentingan Regio Thorax
3.1.1
Batas-batas regio Thorax
(Dokumentasi pribadi)
Adapun batas-batas dari regio thorax, diantaranya :
o Dorsal : Garis
Median Dorsal
o Cranial :
Apertua Thoracalis Cranial
o Caudal : Archus
Costae terakhir & Diagfragma
o Ventral : Garis
Median Ventral
3.1.2 Titik Orientasi
Titik orientasi
dari regio thorax, diantaranya :
o Scapula
o Costae
o Spatium Intercostalis
o Sternum
3.1.3 Kepentingan
Adapun
kepentingan dari regio thorax, diantaranya :
o Auscultasi Suara paru-paru
o Perkusi pau-paru
o Auscultasi cairan pada cavun Thorax
o Biopsy paru-paru
o Fraktur Costae
o Euthanasia intracardial
B. Komponen-komponen Regio Thorax
Thoraks
merupakan rongga yang berbentuk kerucut, pada bagian bawah lebih besar dari pada
bagian atas dan pada bagian belakang lebih panjang dari pada bagian depan.
Thoraks adalah bagian tubuh hewan yang terletak antara kepala dan abdomen.
Dalam tubuh mamalia, thoraks adalah bagian tubuhyang tersusun dari tulang dada,
ruas tulang belakang, dan tulang rusuk. Thoraks membentang dari leher hingga
diafragma, dan tidak termasuk otot atas. Jantung dan paru-paru berada dalam
rongga thoraks, begitu juga banyak pembuluh darah. Organ dalam dilindungi oleh
kurungan tulang rusuk dan tulang dada. Adapun komponen–komponen dari region
thoraks,adalah sebagai berikut :
3.2.1 Musculus Thorax :
·
Musculus Cutaneus
Trunci
Merupakan lembaran otot yang sangat lebar dan luas. Otot
ini terletak menyebar dari daerah gluteal, cranial, ventral dan akhirnya
bergabung dengan M. Pectoralis Profundus di caudal daerah axillaris. Berfungsi
menggerakkan kulit pada kuda tetapi tidak berkembang pada sapi dan kambing.
·
Musculus Latisimus
Dorsi
Musculus atau Otot latissimus dorsi ini merupakan otot
yang besar dan datar pada bagian punggung, dan terletak di belakang lengan.
Musculus ini lebar dan berbentuk segitiga pada sisi kanan dan menutupi hampir
seluruh sisi lateral thoraks. Musculus Latissimus dorsi ini berbentuk seperti
kipas dan menguncup di cranio lateral, di bawah kulit pada m. cutaneus, dan
pada dinding lateral thoraks, dari spina sampai ke lengan (S. Sisson, 1956).
Berfungsi menarik kaki depan ke belakang (retractor) dan protractor tubuh
(Anonymous, 2009).
Otot ini dimulai dari bagian posterior crista iliaca pada
pelvis (tulang pinggul), fascia lumbalis, dan processus spinosus 6 tulang
belakang thoraks bagian bawah, dan tulang rusuk ke-3 dan 4 bagian bawah.
Terkadang juga melalui beberapa serabut dari angulus inferior scapula. Berorigo
pada fascia thoraco lumbalis dari vertebralis
thoraks IV sampai spina lumbal terakhir, pada facies lateral costae IX – XIII
dan prosesus spinosus thoracis dan
lumbalis pada rusuk 11-13. Berinsersio pada tuberositas teres, sulcus
bicipitalis pada humerus (tulang lengan atas) dan proksimal humerus poros medis
(teres tuberositas utama). Terdapat persarafan di Nervus thoracodorsalis dari
plexus brachialis. Aksi Untuk adduksi, ekstensi, endorotasi lengan atas.
Gambar 1.2
M.Cutaneus Trunci dan M.Latisimus Dorsi
(Dokumentasi pribadi)
·
Musculus Serratus
Dorsalis Cranialis
Musculus Serratus Dorsalis Cranialis berukuran kecil dan
terdiri dari 2 otot yang menjari keluar dari ligamentum dorsoscapularis di
bawah scapula dan berjalan ke caudo-ventral sampai insertionya pada costae IV
dan V. Berorigo di fascia thoraco lumbalis dan berinsertio di margo cranial dan
facies lateral costae VI-VIII, dan ada juga pada costae IX, Facies serrata pada
scapula, dan M. Serratus Dorsalis Cranialis pada costae II-X. M. Serratus
Dorsalis Cranialis berfungsi sebagai protaktor costae saat inspirasi. Mempunyai
struktur arah serat caudo-ventralis. Pada kambing otot ini tidak berkembang
dengan baik. Otot ini melekat pada ujung ventral Fascia Thoraco Lumbal.
Gambar 1.3
M.Seratus Cranialis Dorsalis
(Dokumentasi pribadi)
·
Musculus Serratus
Ventralis Cervicis
Musculus Serratus Dorsalis Cranialis berukuran kecil dan
terdiri dari 2 otot yang menjari keluar dari ligamentum dorsoscapularis di
bawah scapula dan berjalan ke caudo-ventral sampai insertionya pada costae IV
dan V. Berorigo di fascia thoraco lumbalis dan berinsertio di margo cranial dan
facies lateral costae VI-VIII, dan ada juga pada costae IX, Facies serrata pada
scapula, dan M. Serratus DorsalisCranialis pada costae II-X. M. Serratus
Dorsalis Cranialis berfungsi sebagai protaktor costae saat inspirasi. Mempunyai
struktur arah serat caudo-ventralis. Pada kambing otot ini tidak berkembang
dengan baik. Otot ini melekat pada ujung ventral Fascia Thoraco Lumbal.
·
Musculus Serratus
Ventralis Thoracis
Musculus Serratus Dorsalis Caudalis terbagi menjadi 4 otot menjari yang
keluar dari fascia lumbodorsalis regio fascia thoracolumbalis dan berisersio
pada margo caudal empat costae terakhir
IX-XII. Otot ini berfungsi menyokong badan, menarik scapula ke caudal, dan
dapat sebagai otot inspirasi.. Mempunyai struktur arah serat cranio-ventralis.
Terletak melintas di atas M. Longissimus dan M. Iliocostalis dan akhirnya
ditautkan pada costae.
Gambar 1.4 Musculus
Serratus Cranialis cervicis dan Thoracis
(Dokumentasi pribadi)
·
Musculus Longissimus
Thoracis
Otot ini berorigo pada prosessus acsesorius os vertebrae
VI-XIII dan berinsersio pada Os costae VI-XIII. Berfungsi sebagai ekstensio
columna vertebralis dan mengangkat bagian depan tubuh.
Gambar 1.5 Musculus
Thoracis dan Musculus Spinalis et Semispinalis
(Dokumentasi pribadi)
·
Musculus Spinalis et
Semispinalis
Musculus Spinalis et semispinalis terletak di bagian
dorsal dari tubuh hewan. Otot ini berfungsi sebagai extensor punggung dan
flexor punggung ke lateral.
·
Musculus Scalenus
Medius
Otot ini berorigo
pada processus transversus vertebrae cervicalis III-VII dan berinsersio
pada costae I.
(Dokumentasi pribadi)
·
Musculus Rectus
Thoracis
(Dokumentasi pribadi)
Musculus Rectus Thoracis Merupakan otot yang tipis dan
berbentuk segi 4. Berorigo pada costae I dan berinsersio pada cartilago costae
III dan IV dan pada sternum.
Berfungsi untuk
membantu saat inspirasi. Mempunyai arah serabut caudo-ventralisMerupakan otot
yang tipis.
·
Musculus Pectoralis
Superficialis
Musculus pectoralis superficialis ini terbagi menjadi 2
pars, yaitu musculus pectoralis superficialis pars anterior adalah musculus
yang pendek, agak bulat, yang terbentang dari manubrium sterni hingga bagian
depan lengan dan musculus pectoralis superficialis pars posterior adalah
muskulus lebar yang terbentang dari tepi ventral sternum hingga ke permukaan
medial siku (S. Sisson, 1956). Musculus
pectoralis superficialis ini berorigo pada sternum (dari pertengahan sampai
sepertiga caudal) dan berinsersio di humerus (crista humeri). Mempunyai arah
serabut lateral dan mempunyai fungsi sebagai
adductor kaki muka dan alat penggantung tubuh (Anonymous, 2009).
·
Musculus Pectoralis
Profundus
Musculus
pectoralis profundus ini dibagi menjadi 2 pars yaitu musculus pectoralis
profundus pars prescapularis (anterior) et humeralis (posterior). Musculus
pectoralis profundus pars anterior yang berbentuk prisma dan terbentang antara
bagian anterior dari permukaan lateral sternum hingga sisi cervicis scapula dan
musculus pectoralis profundus pars posterior berukuran lebih besar pada kuda,
berbentuk segitiga atau seperti kipas. Muskulus ini berfungsi sebagai adductor
dan retractor anggota gerak. (S.Sisson,
1956). Musculus pectoralis profundus ini berorigo pada sternum (caudal sampai
cranial musculus pectoralis superficialis) dan berinsersio di tuberositas
minor os humerus dan tuberositas mayor.
Dan arah serabutnya mengarah ke craniolateral.
·
Musculus
Intercostalis Externus
Musculus Intercostalis Externus Berjumlah 12 pasang.
Otot-otot ini saat inspirasi diarahkan dalam arah miring sehingga ketika mereka
berkontraksi, mereka memutar tulang rusuk atas dan maju yang meningkatkan
ukuran rongga dada sehingga menyebabkan udara ditarik ke dalam paru-paru.
Musculus intercostalis externus ini berorigo di tepi caudal costae di bagian
depan dan berinsersiodi tepi cranial costae di bagian belakang. Otot ini
berfungsi untuk menarik costae ke cranial saat inspirasi. Serabut ototnya
mengarah ke caudoventral.
·
Musculus
Intercostalis Internus
Musculus
Intercostalis Internus ini berjumlah 12 pasang. Saat ekspirasi otot yang
berjalan pada sudut kanan dari otot intercostalis eksternal, mereka memutar
mundur rusuk yang menurunkan ukuran rongga dada sehingga mendorong udara keluar
dari paru-paru. Berorigo pada costae bagian belakang dan berinsersio pada tepi
caudal costae di bagian depan. Terletak di celah antara tulang costae
bagian dalam. Otot ini berfungsi menarik kembali costae saat ekspirasi.
Mempunyai arah serabut cranioventral. Pada daerah dekat columna vertebralis
serabut otot intercostalis internus melebar melewati satu atau lebih costae di
depannya, terutama pada costae 9-11.
(Dokumentasi pribadi)
Organ pada regio Thorax
(Dokumentasi pribadi)
3.2.2.1 Diafragma
Secara
anatomi otot diafragma di bagi menjadi :
a)
Diafragma thorak, jaringan
otot yang memanjang antara rongga dada (thorak) dan rongga perut (abdomen) mamalia. thorak dibai menjadi
dua,yaitu thorak superior dan thorak interior.
b)
Diafragma
urogenital, lapisan di pinggul (pelvis)
yang memisahkan deep perineal sac
dari pinggul atas (upper pelvis).
c)
Diafragma pelvis,
otot pelvis yang terdiri dari Levator ani
dan Coccygeus.
Semuanya
berinsersio di semua bagian menyatu di Centrum tendineum dan berfungsi sebagai
pernafasan diafragma (inspirasi) dan kompresi abdomen. Otot diafragma juga di
bagi menjadi 3 lubang, yaitu:
1.
Hiatus Aorticus
Hiatus aorta adalah lubang pada diafragma manusia.
Lubang ini terletak paling rendah dan paling posterior dan merupakan lubang
yang besar. Lubang ini terletak kira-kira pada tingkat vertebra toraks kedua
belas (T-12).
2.
Hiatus Oesophageal
Hiatus oesophageal adalah lubang di diafragma melalui
mana kerongkongan dan saraf vagus melewati. Hiatus oesophageal ini terletak di
kruris dekstra diafragma, sekitar pada tingkat vertebra toraks kesepuluh (T-10)
dan berbentuk elips.
3. Foramen Vena Cava
Foramen vena cava adalah hiatus pada diafragma manusia
melalui yang melewati vena cava inferior, dinding yang patuh terhadap margin
dari pembukaan, dan beberapa cabang dari saraf frenikus yang tepat.
3.2.2.2 Jantung
Jantung terletak di
antara dua sisi dada (thorax), dikelilingi oleh paru-paru, dan berada dalam
tempat sebuah struktur yang disebut mediastinum. Jantung normal pada anjing
sekitar 0,7% sampai 0,8% dari berat badan, walaupun keanekaragaman ini berhubungan
dengan jenis kelamin, umur, breed, dan tingkat aktifitas (Strickland 2002).
Pada hewan, posisi jantung dan ukuran jantung bervariasi. Menempati sebagian
besar pada pertengahan ruang mediastinalis. Sumbu panjang mengarah
caudoventral. Pada anjing, posisinya membentuk sudut 400 dengan sternum jika
dipandang dari depan dan terletak lebih kurang dari coste III sampai coste VII.
Jantung mempunyai satu apeks, satu basis, dan dua permukaan (facies) dan dua
margo (tepi/batas). Apeks Jantung terletak di atas sternum. Basis jantung merupakan bagian dorsal jantung
dengan bagian tertingginya terletak kurang lebih sepertiga bagian atas dan
tengah diameter thorax (dorsoventral). Dibentuk oleh atrium kiri (sinistra) dan
kanan (dekstra) yang merupakan tempat masuknya vena avaranial etcaudal dan vena
pulmonalis.
3.2.2.3 Paru-paru
Paru-paru terletak
di dalam rongga dada (mediastinum), dilindungi oleh struktur tulang selangka.
Rongga dada dan perut dibatasi oleh suatu sekat disebut diafragma. Berat
paru-paru kanan sekitar 620 gram, sedangkan paru-paru kiri sekitar 560 gram.
Masing-masing paru-paru dipisahkan satu sama lain oleh jantung dan
pembuluh-pembuluh besar serta struktur-struktur lain di dalam rongga dada.
Selaput yang membungkus paru-paru disebut pleura. Paru-paru terbenam bebas
dalam rongga pleuranya sendiri. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang bernama
pleura. Pleura dibagi menjadi dua yaitu:
1.
Pleura visceral
(selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru.
2.
Pleura parietal,
yaitu selaput yang melapisi rongga dada luar.
Antara kedua pleura ini terdapat ronggga (kavum) yang
disebut kavum pleura. Pada keadaan normal, kavum pleura ini hampa udara,
sehingga paru-paru dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan
(eksudat) yang berguna untuk meminyaki permukaan pleura, menghindari gesekan
antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan bernafas.
Paru-paru kanan sedikit lebih besar dari paru-paru
kiri dan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas (lobus superior),
gelambir tengah (lobus medius), dan gelambir bawah (lobus inferior). Sedangkan
paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas (lobus superior)
dan gelambir bawah (lobus inferior). Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan yang
lebih kecil bernama segmen. Paru-paru kiri mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima
buah segmen pada lobus superior, dan lima buah segmen pada inferior. Paru-paru
kanan mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dua
buah segmen pada lobus medial, dan tiga buah segmen pada lobus inferior.
Tiap-tiap segmen ini masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama
lobulus. Diantara lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat
yang berisi pembuluh darah getah bening dan saraf, dalam tiap-tiap lobulus
terdapat sebuah bronkeolus. Di dalam lobulus, bronkeolus ini bercabang-cabang
yang disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus
yang diameternya antara 0,2 – 0,3 mm. Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh
yang sebagian besar terdiri dari gelembung (gelembung hawa, alveoli, atau
alveolus).
3.2.2.4 Saluran Pernafasan (Trakea)
Trakea atau saluran
udara ialah tiub berukuran kira-kira 12 cm panjang yang terletak anterior
terhadap esofogus. Trakea memanjang dari rawan krikoid laring ke atas tulang
vertebra toraks ke-5 dan seterusnya membahagi kepada bronkus primer kanan dan
kiri.
3.2.2.5 Saluran Pencernaan (Esophagus)
Esophagus merupakan
saluran muskulo-membranosa yang membentang dari faring sampai gastrium (ventrikulus).
Hati merupakan kelenjar terbesar yang ada di dalam tubuh. Seekor anjing
memiliki bobot hati rata-rata sekitar 450 gram. Hati terdiri atas 4 lobus dan 4
sub lobus yang dipisahkan oleh suatu fissura. Lobus hati kiri merupakan bagian
hati yang paling besar. Lobus ini membentuk 1/3 hingga 1/2 dari berat total
hati. Sebagian permukaan hati tertutupi oleh lapisan tipis peritoneum dan
lapisan tipis kapsula fibrosa. Jika dilihat dari dekat maka akan terlihat suatu
struktur kecil berbentuk poligonal, berwarna gelap, dan dikelilingi oleh
jaringan ikat, yang disebut lobuli.
C. Tulang di Regio Thorax
(Dokumentasi pribadi)
3.2.3.1 Os Costae
Costae membentuk
semua kerangka dari rongga dada, kecuali bagian tengah dorsal dan tengah
ventral dari columna vertebrae dan sternum. Kadang-kadang terdapat 13 pasang
costae pada anjing. Kebanyakan costae terbagi menjadi bagian caudal dan lateral
convex dorsalis yang disebut dengan os costale, dan bagian ventral cartilaginosa
yang disebut cartilago costalis. Costae pertama sampai dengan costae kesembilan
yang berartikulasi dengan sternum dinamakan costae verae. Sedangkan empat
costae terakhir dinamakan costae spuriae. Cartilago costalis dari costae ke10,
11, 12 bergabung dengan costae dan membentuk arkus costalis di beberapa sisi.
Sedangkan pada costae yang terakhir dan costae yang bebas dari otot-otot
dikenal dengan nama costae fluctuantes. Ruangan yang memisahkan costae yang
satu dengan yang yang lain disebut spatium intercostalis. Pada ujung costae
terdapat 3 bagian yaitu caput costae, collum costae, dan tuberculum costae.
3.2.3.2 Os Sternum
Sternum adalah
delapan tulang yang tidak berpasangan yang membentuk bagian bawah dari thorax.
Sternum pada anjing pada bagian lateralnya terlihat lebih tertekan ke dalam
sehingga lebih lebar di bagian ventralnya dan lebih tipis pada bagian
horisontalnya. Sternebrae pertama dan sternebrae terakhir terspesialisasi. Pada
sternebrae pertama ini lebih panjang daripada lainnya dan dikenal dengan
sebutan manubrium, sedangkan sternebrae terakhir disebut processus xiphoideus.
D. Pembuluh Darah
v
Trunkus Pulmonalis
Berasal dari conus arteriosus di sisi kiri dari
vetrikel kanan. Berjala melengkung ke dorsal, caudal, dan medial yang akhirnya
berbelah dua di belakang archus aorta menjadi arteri pulmonaris dexter dan
sinister. Dibagian cranialnya bersinggungan dengan aurikel dexter, di bagian
caudalnya bersinggunga dengan aurikel sinister dan di medialya berbatasan
dengan aorta ascenden. Di dekat bifurcasio (percabangan), trunkus pulmonalis
dihubungkan dengan aorta melalui ligamentum arteriosum (jaringan ikat fibrosa).
Pada masa fetus ligamentum erteriosum berupa saluran (ductus arteriosus).
Pangkal dari trunkus membesar dan dijaga oleh tiga klep semilunar.
v
Arteri Pulmonalis
Dexter
Berjalan di atas bagian cranial atrium kiri, kemudian
di bawah percabangan trakea, terus masuk ke paru-paru kanan, yang selajutnya
memberikan percabangan untuk masing cabang bronchi.
v
Arteri Pulmonalis
Sinister
Sangat pendek, melintas ke caudal dan masuk ke
paru-paru kiri di ventrikel bronchus kiri, yang selanjutnya memberikan
percabangan untuk masing-masing cabang bronchi.
v
Aorta Ascenden
Merupakan bagian aorta yang tegak. Pangkal aorta
ascenden membentuk bulbus aorta yang di dalamnya terdapat sinusesaorticus.
Aorta ascenden mencabangkan arteri coronariesdekster dan sinister. Arteri ini
melintas ke depan dan kadang-kadang
sedikit di ventral antara conusanteriosus dan aurikel kanan, berlanjut
terus ke sulcuscoronarius. sulcusinterventricularissubsinousus. Arteri ini
mensuplai ventrikel kanan. Arteri coronariussinister muncul dari sinus
aurtiussinister.
v
Arcus Aorta
Merupakan bagian aorta yang melengkung. Archus aorta berlanjut menjadi aorta
descenden. Archus aorta mencabangkan
trunkus brachiocephalicus dan arteri subclavia sinistra pada hewan anjing,
kucing dan babi. Sedangkan pada sapi,
kambing, dan kuda, archus aorta mencabangkan hanya trunkus brachiocephalicus. Trunkus brachiocephalicus (anjing) berjalan
ke depan dan di sekitar ruang intercostae 1 terbelah menjadi dua yakni Arteri subclavia dextra dan Trunkus bicarotis. Trunkus ini segera terbelah dua menjadi arteri
carotis communis dextra dan sinistra.
Arteri subclavia sinistra dan dextra persamaannya adalah sama-sama mencabangkan arteri dengan
jumlah yang sama.
Perbedaan meliputi :
·
Arteri subclavia
sinistra berasal dari aorta sedangkan yang dextra berasal dari trunkus
brachiocephalicus.
·
Yang kiri
dicabangkan di sekitar ruang intercostae
III, sedangkan yang kanan di sekitar ruang intercostae I.
·
Arteri yang kiri
mensuplay tubuh dan kaki depan bagian
kiri, sedangkan yang kanan menyuplay tubuh dan kaki depan bagian kanan.
v
Arteri Subclavia
Arteri subclavia mencabangkan :
·
A. vertebralis
merupakan cabang pertama dari arteri subclavia. Berjalan kedepan dan memberi
beberapa cabang untuk mensuplai longus coli, scalene, longus capitis, intrertransversarius,
serratus ventralis, omotransversarius, brachiocephalicus, sternocephalicus, dan
otak.
·
Trunkus
costocervicalis pangkalnya dekat dengan arteri vertebralis. Arteri ini berjalan
ke atas dan berbelah tiga menjadi arteri scapularis dorsalis, arteri cervikalis
profundus, dan arteri vertebralis thoracica
·
Arteri thoracica
interna. Arteri besar, muncul dari aperture thoracalis cranialis, berjalan
caudo ventra sepanjang permukaan thorax dari sternum di profundus m.transversus
thoracis
Pada aperture thoracalis caudalis, di medial archus,
di medial archus costae, arteri ini berubah menjadi:
o
A.
musculophrenicus. Mensuplai diafragma dan transfersus abdominis.
o
A. epigastrica
cranialis. Arteri besar, meninggalkan cavum thorax dengan menembus diafragma
yang selanjutnya berbelah menjadi : A. epigastrica cranialis superficialis, A.
epigastrica cranialis profundus.
Selama
perjalanannya, A. thoracica interna mencabangkan :
o
A.pericardiophrenicus. Arteri kecil, berjalan
ke caudal bersama-sama saraf phrenicus. Mensuplai pleura mediastinalis.
o
Ramus thymus.
Arteri kecil, mensuplai thymus bagian thorax.
o
Ramus bronchialis.
Memasok bronkus dan ln.tracheobronchialis.
o
Ramus
mediastinalis. Memasok mediastinum bagian ventral.
o
Ramus perforasi.
Terdapat 5-6 ramus. Memasok daerah sternum bagian lateral, M. intercostalis,
pertoralis, dan mamae thoracis.
o
Ramus intercostalis
ventralis. Memasok jaringan intercostalis.
o
Arteri cervicalis
superficialis. Muncul dari A. subclavia. Pangkalnya berlawanan dengan A,
thoracica interna di medial costae I. Arteri ini berjalan dorso cranial antara
scapula dan leher dibawah fleksus brachialis. Arteri ini mencabangkan:
o
Ramus ascenden
merupakan lanjutan dari arteri induk. Mensuplai ln. prescapularis, rhomboideus,
sternocephalicus, omotransversarius, cleidocervicalis, scalenus medius,
cutaneus coli, dan trapezius pars cervicis.
o
Ramus deltoid.
Mengikuti vena cephalica di lateral sulcus pectoralis. Memasok pectoralis
descenden, cleido brachialis dan biseps brachii.
o
Ramus
prescapularis. Arteri relative besar, memasok supraspinatus dan infraspinatus.
o
A. suprascapularis.
Berjalan bersama-sama saraf yang senama cabang dari fleksus brachialis. Arteri
ini selanjutnya berbelah dua menjadi rami lateral dan rami medial yang
masing-masing berjalan di sisi lateral dan medial scapula. Arteri ini memasok
supraspinatus, subscapularis, infraspinatus dan teres minor.
v
Arteri Axillaris
Merupakan kelanjutan dari A. subclavia setelah
mencabangkan A. cervicalis superficialis. Arteri ini berjalan pada axilla dan
berdekatan dengan plexus brachialis. Di sekitar sendi bahu (scapula humeri)
arteri ini berbelah dua menjadi A. subscapularis dan A. brachialis. A.
axillaris merupakan arteri utama yang memasok kaki depan.
v
Trunkus
Brachiocephalicus mencabangkan :
·
A.
tracheoesophagealis. Arteri ini kadang-kadang juga berasal dari A. Subclavia
atau A. Carotis communis sinistra. Memasok trachea dan oesophagus.
·
A. thympopericardialis.
Di cabangkan dari bagian depan TBC. Memasok thymus dan pericardium.
v
Vena cava dan vena
azygos
Secara umum, darah vena masuk ke jantung melalui dua
pembuluh besar yang disebut cranial dan caudal vena cava. Darah vena selalu
masuk ke jantung melalui sirkulasi coronary. Tiga pembuluh utama yang
berkontribusi pada aliran darahyangmasuk ke cranial vena cava yaitu:vena
brachiocephalic, vena azygos, danduktus thorakik. Cranial vena cava menerima
darah dari kepala, leher, dinding dada, dan limb thorachic. Pembuluh azygos
berjalan dari bagian ketiga vertebrae lumbar, darah terkumpul dari lumbar,
subcostal, dorsal intercostals, esophageal, dan vena broncho esophageal
(Strickland 2002). Pada anjing dan babi, bagian kiri vena eksternal jugular bergabung
dengan vena subclavian sebelah kiri dan vena eksternal jugular sebelah kanan
bergabung dengan vena subclavia sebelah kanan sampai bagian kiri dan kanan vena
brachiocephalik, yang mana datang bersamaan ke bagian cranial vena cava. Pada
caudal vena cava banyak pembuluh yang bergabung ke cranial yang melewati
abdomen, pembuluh darah ini meliputi iliaka sirkumflexa, renal, testis atau
ovari, phrenicoabdominal, dan vena hepatika (Strickland 2002).
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil praktikum di laboratorium maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Regio Thoraks
dibatasi oleh Garis Median pada bagian Dorsal, Apertura Thoracalis di
Cranialis, Archus Costae terakhir & Diagfragma di caudal, dan Garis Median
pada bagian Ventral.
2.
Otot yang ada di
bagian thoraks m. seratus ventralis, m. seratus cranialis dorsalis, m.
scalenus, m. latisimus dorsi.
3.
Organ yang ada di
thoraks yaitu jantung, paru-paru, trakea, dan esofagus.
4.
Tulang yang ada di
thoraks os sternum dan os coste.
B.
Saran
Untuk praktikum
anatomi topografi selanjutnya dosen bisa memberikan apa saja yang harus
ditemukan pada kadaver anjing, karena setelah membuat paper ternyata masih
banyak bagian-bagian seperti pembuluh darah belum dipelajari oleh mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
[WAVA]. World
Association of Veterinary Anatomists. 2005. Nomina Anatomica Veterinaria. 5th
Ed. Hannover: Editorial Committee.
Colville T and JM
Bassert. 2002. Clinical Anatomy and Physiology for Veterinary Technicians.
Missouri: Mosby an Affiliate of Elsevier.
Getty R. 1975. The
Anatomy of the Domestic Animals vol. 2. London: WB Saunders Company.
Leach WJ. 1961.
Functional Anatomy of Mammalian and Comparative. 3rd Ed. Boston: McGraw Hill.
Wandia, I Nengah.
2012. Otot Thoraks dan Abdomen. Denpasar: Laboratorium Anatomi Veteriner
Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar