Selasa, 23 Mei 2017

SISTEM URINARIA



PENYAKIT PADA SISTEM PERKENCINGAN
1.      Sejarah Penyakit
Pada pemeriksaan klinik, sejarah penyakit pada sistem perkencingan ada beberapa hal yang perlu di ketahui yaitu:
A.    Konsusmsi air
Hewan yang normal biasanya memerluka
n air yang secukupnya dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi pada hewan yang sakit, misalnya pada penyakit ginjal, diare, muntah, pemberian obat diuretic, suhu temperatur  yang tinggi akan menyebabkan konsusmsi air menjadi meningkat. Konsusmsi air yang sedikit dapat menyebabkan dehidrasi dan pada kasus obstruksi pada system perkencingan (pelvis, ureter, vesiva urinaria dan urethra).Dalam Pemeriksaan ini hal yang biasa ditanyakan pada klien adalah:” apakah hewan  minum air lebih banyak atau sedikit dari biasanya?”.
B.     Ouput Urine
Polydipsia tetapi mikrutrisi normal, terjadi akibat kehilangan cairan pada sistem pencernaan dan  pernapasan. Output urin meningkat dan polydipsia pada umumnya terjadi karena kehilangan cairan pada sistem pencernaan dan pernapasan. Hewan yang sering kencing pada malam hari sering dicurigai menderita polyuria dan polydipsia.
C.     Frekuensi Kencing
Kencing yang tidak teratur akan menimbukan rasa nyeri atau  kesakitan saat kencing  karena gangguan vesica urinaria dan urethra. Kencing yang dalam jumlah yang sedikit disebabkan karena konsusmsi air yang sedikit atau obstruksi partial pada urethra dan vesica urinaria. Sedangkan jika tidak kencing itu disebabkan karena obstruksi total.
2.      Pemeriksaan fisik Sistem Perkencingan
  Dalam melakukan pemeriksaan fisik pada sistem perkencingan, ada beberapa cara yang biasa digunakan yaitu:
A.    Inspeksi adalah proses pemeriksaan dengan metode pengamatan atau observasi untuk mendeteksi masalah kesehatan pasien. Inspeksi biasanya terbatas pada perkencingan bagian luar (orificium urethra)
B.     Palpasi adalah proses pemeriksaan dengan meraba bagian tubuh pasien untuk menemukan kelainan yang dialami, seperti adanya perubahan suhu, perubahan bentuk dan ukuran, adanya rasa nyeri dan perubahan lainnya. Palpasi ginjal  biasanya hanya dapat dilakukan pada kucing sedangkan pada anjing tidak dapat di palpasi kecuali pada ras tertentu seperti ras kecil. Palpasi ginjal dilakukan pada posisi berdiri, rebah lateral, rebah ventral, tanpa tranquilizer sedative. Dengan palpasi dapat menentukan ukuran konsistensi, kehalusan permukaan, serta bentuk dan ada tidaknya rasa sakit. Ureter biasanya tidak dapat di palpasi dan vesica urinaria dapat di palpasi pada anjing dan kucing. Palpasinya bisa  ke cranial dan ke ventral dan mengalami distensi bila berisi urine. Kontraksi mendekati pubis bila isinya sedikit. Palpasi Vesica Urinaria dapat menentukan posisi konsistensi, distensi, kekebalan, kalkuli dan masa  yang abnormal. Uretrha pada anjing betina tidak dapat di palpasi. Orificium urethra luar dapat di inspeksi dengan bantuan speculum. Pada anjing jantan dapat dilakukan inspeksi pada orificium urethra dan bisa di palpasi.

3.      Tanda dan Gejala Klinis 
Tanda dan gejala sering ditandai dengan adanya: Dermatitis kronis, lesi pada daerah mulut, bau yang jelek dari daerah  mulut, gaya berjalan yang tidak normal, muntah dan diare kronis, kencing berdarah dan kesakitan saat  kencing.
4.      Pemeriksaan Laboratorium 
Tes  fungsi ginjal: BUN, Kreatinin serum, kliren  keratinin, biasanya terjadi kenaikan apabila ada gangguan pada sistem perkencingan. Urinalis pada dalam terdapat eritrosit, leukosit, albumin, sel epitel, Kristal dalam urine dan pada hewan sehat ( - ) dan kultur hewan negative  bila keadaan hewan sehat.
5.      Pemeriksaan Radiografi
Pemeriksaan radiografi langsung tanpa kontras dilakukan bila ada kecurigaan  ada obstruksi   atau batu pada sistem perkencingan. Kontras radiografi (IVP, Urografin) disuntikan secara intra vena kemudia di foto untuk mengetahui anatomi perkencingan. IVP dapat juga digunakan untuk mengetahui fungsi ginjal secara semi kuantitatif.
6.      Biopsi Jaringan
Biopsi adalah pengambilan jaringan tubuh untuk pemeriksaan laboratorium. Pemeriksaan jaringan tersebut bertujuan untuk mendeteksi adanya penyakit atau mencocokkan jaringan organ sebelum melakukan transplantasi organ. Biopsi jaringan pada pemeriksaan urin bertujuan untuk mengetahui  jenis penyakit yang ditinjau melalui gambaran histologinya.
7.      Endoskopy
Endoskopy adalah alat yang digunakan dalam pemeriksaan endoskopi. Alat ini berbentuk pipa kecil panjang yang dapat dimasukkan ke dalam tubuh, misalnya ke lambung, ke dalam sendi, atau ke rongga tubuh lainnya. Di dalam pipa tersebut terdapat dua buah serat optik. Satu untuk menghasilkan cahaya agar bagian tubuh di depan ujung endoskop terlihat jelas, sedangkan serat lainnya berfungsi sebagai penghantar gambar yang ditangkap oleh kamera. Di samping kedua serat optik tersebut, terdapat satu buah bagian lagi yang bisa digunakan sebagai saluran untuk pemberian obat dan untuk memasukkan atau menghisap cairan. Selain itu, bagian tersebut juga dapat dipasangi alat-alat medis seperti gunting kecil, sikat kecil, dan lain-lain. Endoskopy biasanya digunakan bersama layar monitor sehingga gambaran organ yang diperiksa tidak hanya dilihat sendiri oleh operator, tetapi juga oleh orang lain di sekitarnya. Gambar yang diperoleh selama pemeriksaan biasanya direkam untuk dokumentasi atau evaluasi. Endoskopy tidak hanya berfungsi sebagai alat periksa tetapi juga untuk melakukan tindakan medis seperti pengangkatan polip, penjahitan, dan lain-lain. Selain itu, endoskopi juga dapat digunakan untuk mengambil sampel jaringan jika dicurigai jaringan tersebut terkena gannguan dan lainya.
8.      Pemeriksaan MRI 
Merupakan salah satu bentuk pemeriksaan radiologi yang menggunakan prinsip magnetisasi. Medan magnet digunakan untuk proses magnetisasi komponen ion hidrogen dari kandungan air di tubuh. MRI dapat menggambarkan dengan sangat jelas dan kontras berbagai bagian organ tubuh. Magnetic Resonance Imaging (MRI) bertujuan untuk memeriksa dan menghasilkan gambar organ, jaringan, dan sistem rangka dengan resolusi tinggi.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar

PREMEDIKASI DAN ANESTESI VETERINER

RINGKASAN Premedikasi adalah pemberian obat-obatan sebelum tindakan anestesi umum dengan tujuan utama menenangkan pasien, menghasi...