Kamis, 19 Juli 2018

MEMBATASI PERGERAKAN PASCA OPERASI


BAB I PENDAHULUAN


Ada banyak hal yang perlu dilakukan atau dipersiapkan sebelum dokter hewan melakukan tindakan pembedahan atau operasi terhadap suatu kasus bedah yaitu persiapan operasi atau preoperasi, yang meliputi desinfeksi dan sterilisasi terhadap peralatan-peralatan yang digunakan dalam operasi, tindak operasi itu sendiri dan perawatan hewan yang masuk dalam tindakan postoperasi. Selain sterilisasi dan desinfeksi peralatan operasi, status hewan seperti sejarah penyakit, anamnese dan status present diperlukan untuk dapat mendiagnosa penyakit. Selanjutnya tindak bedah apa yang akan dilakukan, perlu juga mempertimbangkan anastesi yang diberikan sebelum operasi dan tindak bedah yang akan dilakukan pada hewan tersebut. Perawatan selama operasi dan perawatan setelah operasi tidak boleh diabaikan, tidak terkecuali obat yang harus diberikan dalam proses persembuhan luka bekas operasi. Salah satu perawatan setelah operasi adalah dengan cara membatasi pergerakan hewan.

FRAKTUR KOMPLIT


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG
Fraktur adalah terputusnya keutuhan tulang, umumnya akibat trauma. Patah tulang tertutup adalah patah tulang dimana tidak terdapat hubungan antara fragmen tulang dengan dunia luar.  Menurut Hardiyani (1998), fraktur dapat diklasifikasikan  berdasarkan luas dan garis fraktur yaitu:
  1. Fraktur komplit adalah patah tuang yang menyebabkan tulang terbagi menjadi dua segmen dan biasanya disertai dengan displasia dari fragmen tersebut dan biasanya garis patah melalui seluruh penampang tulang atau melalui kedua korteks tulang.
  2.  Fraktur tidak komplit adalah fraktur yang biasa terjadi pada hewan muda dan biasanya tulang  masih menyambung dan tidak terjadi perpindahan tulang, biasanya garis patah tidak melalui seluruh garis penampang tulang.

FOTOSENSITISASI


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Banyak kasus keracunan tanaman pada hewan domestik ditandai dengan fotosensitisasi. Fotosensitisasi adalah tanda-tanda dari suatu penyakit berupa dermatitis atau eksim kulit yang pada umumnya menyerang hewan pemakan rumput (herbivore) seperti sapi, kambing, domba dan kuda . Pada babi juga pernah dilaporkan adanya kasus fotosensitisasi, tetapi hal ini jarang terjadi. Gejala fotosensitisasi yang berupa eksim muka (fasial eczema) pada domba di Selandia Baru pertama kali dilaporkan pada tahun 1882. Sedangkan di Afrika Selatan penyakit fotosensitisasi yang menyerang hewan telah dilaporkan sejak tahun 1894 (Quin, 1933). Di Indonesia kejadian fotosensitisasi pada sapi Bali telah dijumpai sejak tahun 1925 (Ressang, 1984). Penyakit ini dikenal dengan nama Bali Ziekte. Selanjutnya Kusumamihardja (1979) melajporkan kasus yang berupa eksim kulit (facial eczema) pada domba di Bogor. Demikian juga Ronohardjo (1981) melaporkan adanya dermatitis simetrika yang menyerang domba di Lombok .

IB PADA BABI


RINGKASAN/SUMMARY



Inseminasi Buatan adalah jenis pertama dari teknologi reproduksi yang telah diterapkan dalam skala besar untuk peningkatan mutu genetika. Karena pada dasarnya Inseminasi buatan merupakan metode untuk meningkatkan potensi reproduksi hewan jantan, teknologi tersebut memungkinkan penggunaan sedikit hewan jantan untuk dipilih sebagai tetua bagi generasi berikutnya. Inseminasi buatan merupakan langkah untuk meningkatkan reproduksi khususnya pada hewan ternak untuk meminimalisir kegagalan bereproduksi secara alamai yang dikarenakan berbagai faktor, inseminasi buatan mendukung penggunaan sperma satu hewan jantan untuk membuahi lebih dari satu hewan betina untuk mencoba menghasilkan lebih banyak keturunan. Inseminasi buatan ini sendiri dapat dilakukan melalui beberapa tahap yaitu manajemen pengambilan dan penampungan semen, koleksi semen, pengenceran dan pengolahan semen sebelum akhirnya nanti dimasukan kedalam organ reproduksi hewan betina agar dapat berkembang dan bunting sehingga dapat menghasilkan keturunan.

Kata kunci : Inseminasi Buatan, Reproduksi, Hewan Ternak, Babi




Rabu, 18 Juli 2018

PENGOBATAN PASCA OPERASI

BAB 1
PENDAHULUAN
            Hewan kesayangan seperti anjing dan kucing semakin banyak digemari dan dipelihara karena lucu, mudah dilatih dan sangat bersahabat pada manusia. Pada saat pikiran sedang jenuh, bermain-main dengan hewan kesayangan dapat membantu melepaskan stres dan dapat merasa terhibur karena ulahnya yang menggemaskan.

PREMEDIKASI DAN ANESTESI VETERINER

RINGKASAN Premedikasi adalah pemberian obat-obatan sebelum tindakan anestesi umum dengan tujuan utama menenangkan pasien, menghasi...