Jumat, 15 Desember 2017

ANATOMI TOPOGRAFI REGIO THORACIS PADA ANJING



BAB 1

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Dalam anatomi topografi ini dibahas beberapa bagian seperti regio, musculus (otot), tulang, persendian, pengaliran darah, dan limfe khususnya di bagian thorax pada anjing.
Thorax adalah daerah pada tubuh  hewan yang berada di antara leher dan perut (abdomen). Thorax dapat juga dikatakan sebagai bagian tubuh bagian dada, dimana di dalam bagian thorax terdapat dua organ vital yang sangat penting yaitu cardiac (jantung) dan pulmo (paru-paru).
Torax dapat didefinisikan sebagai area yang dibatasi di superior oleh thoracic inlet dan inferior oleh thoracic outlet. Dengan batas luar adalah dinding thorax yang disusun oleh vertebrae thoracalis, costae, sternum, otot, dan jaringan ikat.
Sedangkan rongga thoraxs dibatasi oleh diafragma dengan rongga abdomen. Rongga Thorax dapat dibagi kedalam dua bagian utama, yaitu : paru-paru (kiri dan kanan) dan mediastinum. Mediastinum dibagi ke dalam 3 bagian: superior, anterior, dan posterior. Mediastinum terletak diantara paru kiri dan kanan dan merupakan daerah tempat organ-organ penting thorax selain paru-paru, yaitu jantung, aorta, arteri pulmonalis, vena cavae, esofagus, trakhea, dan lain-lain.
Thoracic inlet merupakan "pintu masuk" rongga thorax yang disusun oleh permukaan ventral vertebrae thoracalis I (posterior), bagian medial dari costae I kiri dan kanan (lateral), serta manubrium sterni (anterior). Thoracic inlet memiliki sudut deklinasi sehingga bagian anterior terletak lebih inferior dibanding bagian posterior. Manubrium sterni terletak kira-kira setinggi vertebrae thoracalis II.
Batas bawah rongga thorax atau thoracic outlet (pintu keluar thorax) adalah area yang dibatasi oleh sisi ventral vertebrae thoracalis XII, lateral oleh batas bawah costae dan anterior oleh processus xiphoideus.
Diafragma sebagai pembatas rongga thorax dan rongga abdomen, memiliki bentuk seperti kubah dengan puncak menjorok ke superior, sehingga sebagian rongga abdomen sebenarnya terletak di dalam "area" thorax.

Pengetahuan tentang anatomi topografi thorax sangat penting untuk diketahui yang diperlukan untuk kepentingan dalam penanganan dan pencegahan penyakit. Pada anatomi topografi diutamakan memperhatikan dan mempelajari kedudukan berbagai alat tubuh satu dengan yang lain dengan tepat dan pasti. Tujuan yang hendak dicapai dalam mempelajari anatomi topografi yaitu untuk menguasai pengetahuan praktis tentang penggunaan ilmu Anatomi (berdasarkan kenyataan dan kedudukan organ dalam tubuh dalam hal ini yaitu region thorax anjing) dalam hubungannya dengan praktek-praktek kedokteran veteriner seperti ilmu bedah, diagnosa klinik, dan lain sebagainya. Secara umum, organ tubuh hewan yang telah terserang suatu penyakit, akan mengalami perubahan baik bentuk, warna, ukuran, maupun tekstur jika dibandingkan dengan organ yang normal.
Pada anatomi topografi regio di daerah thorax. Regio thorax dibagi menjadi regio thorax, regio thoracica vertebralis, regio costalis, regio sternalis
Jadi untuk mengetahui hal tersebut lebih lanjut maka diperlukan pembahasan yang lebih dalam. Hal tersebutlah yang melatarbelakangi pembuatan paper ini.


B.     Tujuan

A.    Untuk mengembangkan materi yang sudah kita bahas ke dalam praktikum agar dapat mengetahui secara nyata khususnya region yang berada di thorax
B.     Untuk mengetahui nama-nama bagian yang ada pada objek yang kita amati.
C.     Untuk mendukung dokter hewan dalam menganalisis dan mendiagnosis suatu penyakit dengan sebelumnya mengetahui letak region yang kita amati.

        C. Manfaat

1.      Melalui paper ini diharapkan kalangan mahasiswa Universitas Udayana, khususnya Kedokteran Hewan memiliki wawasan lebih mengenai anatomi thorax dimana pada bagian thorax berisi musculus, ossa, organ-organ beserta pembuluh darah dan nervus.
2.      Hasil tugas ini dapat menjadi arsip yang dapat membantu untuk mengerjakan tugas yang berhubungan dengan anatomi thorax

BAB II
MATERI DAN METODE


A.    Materi

     Materi yang digunakan dalam penulisan paper ini adalah :
1.      Kadaver Anjing
2.      Pinset
3.      Skapel
4.      Beberapa literature yang berkaitan dengan materi paper(atlas anatomi veteriner dan bahan bacaan yang menunjang).
Anjing (cadaver) digunakan secara langsung untuk mengamatiregio thoraks, bagian-bagian yang ada pada cavum thoraks seperti tulang, otot dan organ yang ada pada daerah thoraks. Beberapa literatur juga digunakan untuk menunjang pengamatan cadaver seperti atlas anatomi veteriner dan bahan bacaan agar kita dapat lebih memahami tentang cavum thoraks. 

B.     Metode

Metode penulisan yang digunakan adalah metode pengamatan kadaver secara langsung dan metode kepustakaan. Melalui pengamatan kadaver anjing yang ada di laboratorium anatomi veteriner Universitas Udayana kita dapat mengidentifikasi bagian-bagian dari cavum thoraks.
Pengamatan terhadap kadaver anjing dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 24 November 2016 pada saat praktikum anatomi topografi veteriner di Laboratorium Anatomi Universitas Udayana. Setelah kadaver diidentifikasi kemudian dianalisis dan diberi keterangan. Setelah itu penulis melakukan studi literature untuk menambahkan materi dan informasi  yang kurang pada pengamatan kadaver.






BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil dari praktikum kali ini mengenai regio thoraks,kelompok kami akan membahas secara terperinci mulai dari batas, titik orientasi, kepentingan dan komponen–komponennya seperti musculus, organ, os ( tulang ), serta pembuluh darah yang ada pada region thoraks.

A.    Batas, Titik Orientasi dan Kepentingan Regio Thorax

     3.1.1 Batas-batas regio Thorax
Gambar 1.1 Batas Regio Thorax
(Dokumentasi pribadi)
Adapun batas-batas dari regio thorax, diantaranya :
o   Dorsal       : Garis Median Dorsal
o   Cranial      : Apertua Thoracalis Cranial
o   Caudal      : Archus Costae terakhir & Diagfragma
o   Ventral     : Garis Median Ventral

3.1.2 Titik Orientasi
     Titik orientasi dari regio thorax, diantaranya :
o   Scapula
o   Costae
o   Spatium Intercostalis
o   Sternum
3.1.3 Kepentingan
     Adapun kepentingan dari regio thorax, diantaranya :
o   Auscultasi Suara paru-paru
o   Perkusi pau-paru
o   Auscultasi cairan pada cavun Thorax
o   Biopsy paru-paru
o   Fraktur Costae
o   Euthanasia intracardial

B.     Komponen-komponen Regio Thorax

     Thoraks merupakan rongga yang berbentuk kerucut, pada bagian bawah lebih besar dari pada bagian atas dan pada bagian belakang lebih panjang dari pada bagian depan. Thoraks adalah bagian tubuh hewan yang terletak antara kepala dan abdomen. Dalam tubuh mamalia, thoraks adalah bagian tubuhyang tersusun dari tulang dada, ruas tulang belakang, dan tulang rusuk. Thoraks membentang dari leher hingga diafragma, dan tidak termasuk otot atas. Jantung dan paru-paru berada dalam rongga thoraks, begitu juga banyak pembuluh darah. Organ dalam dilindungi oleh kurungan tulang rusuk dan tulang dada. Adapun komponen–komponen dari region thoraks,adalah sebagai berikut :
3.2.1 Musculus Thorax :
·         Musculus Cutaneus Trunci
Merupakan lembaran otot yang sangat lebar dan luas. Otot ini terletak menyebar dari daerah gluteal, cranial, ventral dan akhirnya bergabung dengan M. Pectoralis Profundus di caudal daerah axillaris. Berfungsi menggerakkan kulit pada kuda tetapi tidak berkembang pada sapi dan kambing.


·         Musculus Latisimus Dorsi
Musculus atau Otot latissimus dorsi ini merupakan otot yang besar dan datar pada bagian punggung, dan terletak di belakang lengan. Musculus ini lebar dan berbentuk segitiga pada sisi kanan dan menutupi hampir seluruh sisi lateral thoraks. Musculus Latissimus dorsi ini berbentuk seperti kipas dan menguncup di cranio lateral, di bawah kulit pada m. cutaneus, dan pada dinding lateral thoraks, dari spina sampai ke lengan (S. Sisson, 1956). Berfungsi menarik kaki depan ke belakang (retractor) dan protractor tubuh (Anonymous, 2009).
Otot ini dimulai dari bagian posterior crista iliaca pada pelvis (tulang pinggul), fascia lumbalis, dan processus spinosus 6 tulang belakang thoraks bagian bawah, dan tulang rusuk ke-3 dan 4 bagian bawah. Terkadang juga melalui beberapa serabut dari angulus inferior scapula. Berorigo pada  fascia thoraco lumbalis dari vertebralis thoraks IV sampai spina lumbal terakhir, pada facies lateral costae IX – XIII dan prosesus spinosus thoracis dan  lumbalis pada rusuk 11-13. Berinsersio pada tuberositas teres, sulcus bicipitalis pada humerus (tulang lengan atas) dan proksimal humerus poros medis (teres tuberositas utama). Terdapat persarafan di Nervus thoracodorsalis dari plexus brachialis. Aksi Untuk adduksi, ekstensi, endorotasi lengan atas.
Picture15.jpg (1211×599)
Gambar 1.2 M.Cutaneus Trunci dan M.Latisimus Dorsi
(Dokumentasi pribadi)



·         Musculus Serratus Dorsalis Cranialis
Musculus Serratus Dorsalis Cranialis berukuran kecil dan terdiri dari 2 otot yang menjari keluar dari ligamentum dorsoscapularis di bawah scapula dan berjalan ke caudo-ventral sampai insertionya pada costae IV dan V. Berorigo di fascia thoraco lumbalis dan berinsertio di margo cranial dan facies lateral costae VI-VIII, dan ada juga pada costae IX, Facies serrata pada scapula, dan M. Serratus Dorsalis Cranialis pada costae II-X. M. Serratus Dorsalis Cranialis berfungsi sebagai protaktor costae saat inspirasi. Mempunyai struktur arah serat caudo-ventralis. Pada kambing otot ini tidak berkembang dengan baik. Otot ini melekat pada ujung ventral Fascia Thoraco Lumbal.

Picture14.jpg (1210×622)
Gambar 1.3 M.Seratus Cranialis Dorsalis
(Dokumentasi pribadi)
·         Musculus Serratus Ventralis Cervicis
Musculus Serratus Dorsalis Cranialis berukuran kecil dan terdiri dari 2 otot yang menjari keluar dari ligamentum dorsoscapularis di bawah scapula dan berjalan ke caudo-ventral sampai insertionya pada costae IV dan V. Berorigo di fascia thoraco lumbalis dan berinsertio di margo cranial dan facies lateral costae VI-VIII, dan ada juga pada costae IX, Facies serrata pada scapula, dan M. Serratus DorsalisCranialis pada costae II-X. M. Serratus Dorsalis Cranialis berfungsi sebagai protaktor costae saat inspirasi. Mempunyai struktur arah serat caudo-ventralis. Pada kambing otot ini tidak berkembang dengan baik. Otot ini melekat pada ujung ventral Fascia Thoraco Lumbal.
·         Musculus Serratus Ventralis Thoracis
Musculus Serratus Dorsalis Caudalis terbagi menjadi 4 otot menjari yang keluar dari fascia lumbodorsalis regio fascia thoracolumbalis dan berisersio pada margo caudal  empat costae terakhir IX-XII. Otot ini berfungsi menyokong badan, menarik scapula ke caudal, dan dapat sebagai otot inspirasi.. Mempunyai struktur arah serat cranio-ventralis. Terletak melintas di atas M. Longissimus dan M. Iliocostalis dan akhirnya ditautkan pada costae.
Picture13.png (1137×623)
Gambar 1.4 Musculus Serratus Cranialis cervicis dan Thoracis
(Dokumentasi pribadi)
·         Musculus Longissimus Thoracis
Otot ini berorigo pada prosessus acsesorius os vertebrae VI-XIII dan berinsersio pada Os costae VI-XIII. Berfungsi sebagai ekstensio columna vertebralis dan mengangkat bagian depan tubuh.
Picture12.jpg (1211×559)
Gambar 1.5 Musculus Thoracis dan Musculus Spinalis et Semispinalis
(Dokumentasi pribadi)
·         Musculus Spinalis et Semispinalis
Musculus Spinalis et semispinalis terletak di bagian dorsal dari tubuh hewan. Otot ini berfungsi sebagai extensor punggung dan flexor punggung ke lateral.
·         Musculus Scalenus Medius
Otot ini berorigo  pada processus transversus vertebrae cervicalis III-VII dan berinsersio pada costae I.
Picture11.jpg (1194×667)
(Dokumentasi pribadi)
·         Musculus Rectus Thoracis
Picture10.jpg (1104×380)
(Dokumentasi pribadi)

Musculus Rectus Thoracis Merupakan otot yang tipis dan berbentuk segi 4. Berorigo pada costae I dan berinsersio pada cartilago costae III dan IV dan pada sternum.
 Berfungsi untuk membantu saat inspirasi. Mempunyai arah serabut caudo-ventralisMerupakan otot yang tipis.
·         Musculus Pectoralis Superficialis
Musculus pectoralis superficialis ini terbagi menjadi 2 pars, yaitu musculus pectoralis superficialis pars anterior adalah musculus yang pendek, agak bulat, yang terbentang dari manubrium sterni hingga bagian depan lengan dan musculus pectoralis superficialis pars posterior adalah muskulus lebar yang terbentang dari tepi ventral sternum hingga ke permukaan medial siku  (S. Sisson, 1956). Musculus pectoralis superficialis ini berorigo pada sternum (dari pertengahan sampai sepertiga caudal) dan berinsersio di humerus (crista humeri). Mempunyai arah serabut lateral dan mempunyai fungsi sebagai  adductor kaki muka dan alat penggantung tubuh (Anonymous, 2009).
·         Musculus Pectoralis Profundus
Musculus pectoralis profundus ini dibagi menjadi 2 pars yaitu musculus pectoralis profundus pars prescapularis (anterior) et humeralis (posterior). Musculus pectoralis profundus pars anterior yang berbentuk prisma dan terbentang antara bagian anterior dari permukaan lateral sternum hingga sisi cervicis scapula dan musculus pectoralis profundus pars posterior berukuran lebih besar pada kuda, berbentuk segitiga atau seperti kipas. Muskulus ini berfungsi sebagai adductor dan retractor anggota gerak.  (S.Sisson, 1956). Musculus pectoralis profundus ini berorigo pada sternum (caudal sampai cranial musculus pectoralis superficialis) dan berinsersio di tuberositas minor  os humerus dan tuberositas mayor. Dan arah serabutnya mengarah ke craniolateral.
·         Musculus Intercostalis Externus
Musculus Intercostalis Externus Berjumlah 12 pasang. Otot-otot ini saat inspirasi diarahkan dalam arah miring sehingga ketika mereka berkontraksi, mereka memutar tulang rusuk atas dan maju yang meningkatkan ukuran rongga dada sehingga menyebabkan udara ditarik ke dalam paru-paru. Musculus intercostalis externus ini berorigo di tepi caudal costae di bagian depan dan berinsersiodi tepi cranial costae di bagian belakang. Otot ini berfungsi untuk menarik costae ke cranial saat inspirasi. Serabut ototnya mengarah ke caudoventral.
·         Musculus Intercostalis Internus
Musculus Intercostalis Internus ini berjumlah 12 pasang. Saat ekspirasi otot yang berjalan pada sudut kanan dari otot intercostalis eksternal, mereka memutar mundur rusuk yang menurunkan ukuran rongga dada sehingga mendorong udara keluar dari paru-paru. Berorigo pada costae bagian belakang dan berinsersio pada tepi caudal costae di bagian depan. Terletak di celah  antara tulang costae bagian dalam.  Otot ini berfungsi menarik kembali costae saat ekspirasi. Mempunyai arah serabut cranioventral. Pada daerah dekat columna vertebralis serabut otot intercostalis internus melebar melewati satu atau lebih costae di depannya, terutama pada costae 9-11.


Picture9.jpg (613×395)

(Dokumentasi pribadi)

Organ pada regio Thorax

Picture8.jpg (1127×581)
(Dokumentasi pribadi)



3.2.2.1 Diafragma
     Secara anatomi otot diafragma di bagi menjadi :
a)      Diafragma thorak, jaringan otot yang memanjang antara rongga dada (thorak) dan rongga  perut (abdomen) mamalia. thorak dibai menjadi dua,yaitu thorak superior dan thorak interior.
b)      Diafragma urogenital, lapisan di pinggul (pelvis) yang memisahkan deep perineal sac dari pinggul atas (upper pelvis).
c)      Diafragma pelvis, otot pelvis yang terdiri dari Levator ani dan Coccygeus.
Semuanya berinsersio di semua bagian menyatu di Centrum tendineum dan berfungsi sebagai pernafasan diafragma (inspirasi) dan kompresi abdomen. Otot diafragma juga di bagi menjadi 3 lubang, yaitu:
1.      Hiatus Aorticus
Hiatus aorta adalah lubang pada diafragma manusia. Lubang ini terletak paling rendah dan paling posterior dan merupakan lubang yang besar. Lubang ini terletak kira-kira pada tingkat vertebra toraks kedua belas (T-12).
2.      Hiatus Oesophageal
Hiatus oesophageal adalah lubang di diafragma melalui mana kerongkongan dan saraf vagus melewati. Hiatus oesophageal ini terletak di kruris dekstra diafragma, sekitar pada tingkat vertebra toraks kesepuluh (T-10) dan berbentuk elips.
3.      Foramen Vena Cava
Foramen vena cava adalah hiatus pada diafragma manusia melalui yang melewati vena cava inferior, dinding yang patuh terhadap margin dari pembukaan, dan beberapa cabang dari saraf frenikus yang tepat.

3.2.2.2      Jantung
Jantung terletak di antara dua sisi dada (thorax), dikelilingi oleh paru-paru, dan berada dalam tempat sebuah struktur yang disebut mediastinum. Jantung normal pada anjing sekitar 0,7% sampai 0,8% dari berat badan, walaupun keanekaragaman ini berhubungan dengan jenis kelamin, umur, breed, dan tingkat aktifitas (Strickland 2002). Pada hewan, posisi jantung dan ukuran jantung bervariasi. Menempati sebagian besar pada pertengahan ruang mediastinalis. Sumbu panjang mengarah caudoventral. Pada anjing, posisinya membentuk sudut 400 dengan sternum jika dipandang dari depan dan terletak lebih kurang dari coste III sampai coste VII. Jantung mempunyai satu apeks, satu basis, dan dua permukaan (facies) dan dua margo (tepi/batas). Apeks Jantung terletak di atas sternum.  Basis jantung merupakan bagian dorsal jantung dengan bagian tertingginya terletak kurang lebih sepertiga bagian atas dan tengah diameter thorax (dorsoventral). Dibentuk oleh atrium kiri (sinistra) dan kanan (dekstra) yang merupakan tempat masuknya vena avaranial etcaudal dan vena pulmonalis.

3.2.2.3      Paru-paru
Paru-paru terletak di dalam rongga dada (mediastinum), dilindungi oleh struktur tulang selangka. Rongga dada dan perut dibatasi oleh suatu sekat disebut diafragma. Berat paru-paru kanan sekitar 620 gram, sedangkan paru-paru kiri sekitar 560 gram. Masing-masing paru-paru dipisahkan satu sama lain oleh jantung dan pembuluh-pembuluh besar serta struktur-struktur lain di dalam rongga dada. Selaput yang membungkus paru-paru disebut pleura. Paru-paru terbenam bebas dalam rongga pleuranya sendiri. Paru-paru dibungkus oleh selaput yang bernama pleura. Pleura dibagi menjadi dua yaitu:
1.      Pleura visceral (selaput dada pembungkus), yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru.
2.      Pleura parietal, yaitu selaput yang melapisi rongga dada luar.
Antara kedua pleura ini terdapat ronggga (kavum) yang disebut kavum pleura. Pada keadaan normal, kavum pleura ini hampa udara, sehingga paru-paru dapat berkembang kempis dan juga terdapat sedikit cairan (eksudat) yang berguna untuk meminyaki permukaan pleura, menghindari gesekan antara paru-paru dan dinding dada sewaktu ada gerakan bernafas.
Paru-paru kanan sedikit lebih besar dari paru-paru kiri dan terdiri atas tiga gelambir (lobus) yaitu gelambir atas (lobus superior), gelambir tengah (lobus medius), dan gelambir bawah (lobus inferior). Sedangkan paru-paru kiri terdiri atas dua gelambir yaitu gelambir atas (lobus superior) dan gelambir bawah (lobus inferior). Tiap-tiap lobus terdiri dari belahan yang lebih kecil bernama segmen. Paru-paru kiri mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dan lima buah segmen pada inferior. Paru-paru kanan mempunyai sepuluh segmen, yaitu lima buah segmen pada lobus superior, dua buah segmen pada lobus medial, dan tiga buah segmen pada lobus inferior. Tiap-tiap segmen ini masih terbagi lagi menjadi belahan-belahan yang bernama lobulus. Diantara lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang berisi pembuluh darah getah bening dan saraf, dalam tiap-tiap lobulus terdapat sebuah bronkeolus. Di dalam lobulus, bronkeolus ini bercabang-cabang yang disebut duktus alveolus. Tiap-tiap duktus alveolus berakhir pada alveolus yang diameternya antara 0,2 – 0,3 mm. Paru-paru merupakan sebuah alat tubuh yang sebagian besar terdiri dari gelembung (gelembung hawa, alveoli, atau alveolus).



3.2.2.4      Saluran Pernafasan (Trakea)
Trakea atau saluran udara ialah tiub berukuran kira-kira 12 cm panjang yang terletak anterior terhadap esofogus. Trakea memanjang dari rawan krikoid laring ke atas tulang vertebra toraks ke-5 dan seterusnya membahagi kepada bronkus primer kanan dan kiri.

3.2.2.5      Saluran Pencernaan (Esophagus)
Esophagus merupakan saluran muskulo-membranosa yang membentang dari faring sampai gastrium (ventrikulus). Hati merupakan kelenjar terbesar yang ada di dalam tubuh. Seekor anjing memiliki bobot hati rata-rata sekitar 450 gram. Hati terdiri atas 4 lobus dan 4 sub lobus yang dipisahkan oleh suatu fissura. Lobus hati kiri merupakan bagian hati yang paling besar. Lobus ini membentuk 1/3 hingga 1/2 dari berat total hati. Sebagian permukaan hati tertutupi oleh lapisan tipis peritoneum dan lapisan tipis kapsula fibrosa. Jika dilihat dari dekat maka akan terlihat suatu struktur kecil berbentuk poligonal, berwarna gelap, dan dikelilingi oleh jaringan ikat, yang disebut lobuli.










C.    Tulang di Regio Thorax


Picture7.jpg (830×405)
(Dokumentasi pribadi)

3.2.3.1 Os Costae
Costae membentuk semua kerangka dari rongga dada, kecuali bagian tengah dorsal dan tengah ventral dari columna vertebrae dan sternum. Kadang-kadang terdapat 13 pasang costae pada anjing. Kebanyakan costae terbagi menjadi bagian caudal dan lateral convex dorsalis yang disebut dengan os costale, dan bagian ventral cartilaginosa yang disebut cartilago costalis. Costae pertama sampai dengan costae kesembilan yang berartikulasi dengan sternum dinamakan costae verae. Sedangkan empat costae terakhir dinamakan costae spuriae. Cartilago costalis dari costae ke10, 11, 12 bergabung dengan costae dan membentuk arkus costalis di beberapa sisi. Sedangkan pada costae yang terakhir dan costae yang bebas dari otot-otot dikenal dengan nama costae fluctuantes. Ruangan yang memisahkan costae yang satu dengan yang yang lain disebut spatium intercostalis. Pada ujung costae terdapat 3 bagian yaitu caput costae, collum costae, dan tuberculum costae.

3.2.3.2 Os Sternum
Sternum adalah delapan tulang yang tidak berpasangan yang membentuk bagian bawah dari thorax. Sternum pada anjing pada bagian lateralnya terlihat lebih tertekan ke dalam sehingga lebih lebar di bagian ventralnya dan lebih tipis pada bagian horisontalnya. Sternebrae pertama dan sternebrae terakhir terspesialisasi. Pada sternebrae pertama ini lebih panjang daripada lainnya dan dikenal dengan sebutan manubrium, sedangkan sternebrae terakhir disebut processus xiphoideus.

D.    Pembuluh Darah

v  Trunkus Pulmonalis
Berasal dari conus arteriosus di sisi kiri dari vetrikel kanan. Berjala melengkung ke dorsal, caudal, dan medial yang akhirnya berbelah dua di belakang archus aorta menjadi arteri pulmonaris dexter dan sinister. Dibagian cranialnya bersinggungan dengan aurikel dexter, di bagian caudalnya bersinggunga dengan aurikel sinister dan di medialya berbatasan dengan aorta ascenden. Di dekat bifurcasio (percabangan), trunkus pulmonalis dihubungkan dengan aorta melalui ligamentum arteriosum (jaringan ikat fibrosa). Pada masa fetus ligamentum erteriosum berupa saluran (ductus arteriosus). Pangkal dari trunkus membesar dan dijaga oleh tiga klep semilunar.
v  Arteri Pulmonalis Dexter
Berjalan di atas bagian cranial atrium kiri, kemudian di bawah percabangan trakea, terus masuk ke paru-paru kanan, yang selajutnya memberikan percabangan untuk masing cabang bronchi.
v  Arteri Pulmonalis Sinister
Sangat pendek, melintas ke caudal dan masuk ke paru-paru kiri di ventrikel bronchus kiri, yang selanjutnya memberikan percabangan untuk masing-masing cabang bronchi.
v  Aorta Ascenden
Merupakan bagian aorta yang tegak. Pangkal aorta ascenden membentuk bulbus aorta yang di dalamnya terdapat sinusesaorticus. Aorta ascenden mencabangkan arteri coronariesdekster dan sinister. Arteri ini melintas ke depan dan kadang-kadang  sedikit di ventral antara conusanteriosus dan aurikel kanan, berlanjut terus ke sulcuscoronarius. sulcusinterventricularissubsinousus. Arteri ini mensuplai ventrikel kanan. Arteri coronariussinister muncul dari sinus aurtiussinister.
v  Arcus Aorta
Merupakan bagian aorta yang melengkung.  Archus aorta berlanjut menjadi aorta descenden.  Archus aorta mencabangkan trunkus brachiocephalicus dan arteri subclavia sinistra pada hewan anjing, kucing dan babi.  Sedangkan pada sapi, kambing, dan kuda, archus aorta mencabangkan hanya trunkus  brachiocephalicus.  Trunkus brachiocephalicus (anjing) berjalan ke depan dan di sekitar ruang intercostae 1 terbelah menjadi  dua yakni Arteri  subclavia dextra dan Trunkus bicarotis.  Trunkus ini segera terbelah dua menjadi arteri carotis communis dextra dan sinistra.
Arteri subclavia sinistra dan dextra persamaannya  adalah sama-sama mencabangkan arteri dengan jumlah yang sama.
Perbedaan meliputi :
·         Arteri subclavia sinistra berasal dari aorta sedangkan yang dextra berasal dari trunkus brachiocephalicus.
·         Yang kiri dicabangkan di sekitar ruang intercostae  III, sedangkan yang kanan di sekitar ruang intercostae  I.
·         Arteri yang kiri mensuplay tubuh dan kaki depan bagian  kiri, sedangkan yang kanan menyuplay tubuh dan kaki depan bagian kanan.
v  Arteri Subclavia
Arteri subclavia mencabangkan :
·         A. vertebralis merupakan cabang pertama dari arteri subclavia. Berjalan kedepan dan memberi beberapa cabang untuk mensuplai longus coli, scalene, longus capitis, intrertransversarius, serratus ventralis, omotransversarius, brachiocephalicus, sternocephalicus, dan otak.
·         Trunkus costocervicalis pangkalnya dekat dengan arteri vertebralis. Arteri ini berjalan ke atas dan berbelah tiga menjadi arteri scapularis dorsalis, arteri cervikalis profundus, dan arteri vertebralis thoracica
·         Arteri thoracica interna. Arteri besar, muncul dari aperture thoracalis cranialis, berjalan caudo ventra sepanjang permukaan thorax dari sternum di profundus m.transversus thoracis
Pada aperture thoracalis caudalis, di medial archus, di medial archus costae, arteri ini berubah menjadi:
o   A. musculophrenicus. Mensuplai diafragma dan transfersus abdominis.
o   A. epigastrica cranialis. Arteri besar, meninggalkan cavum thorax dengan menembus diafragma yang selanjutnya berbelah menjadi : A. epigastrica cranialis superficialis, A. epigastrica cranialis profundus.

Selama perjalanannya, A. thoracica interna mencabangkan :
o     A.pericardiophrenicus. Arteri kecil, berjalan ke caudal bersama-sama saraf phrenicus. Mensuplai pleura mediastinalis.
o   Ramus thymus. Arteri kecil, mensuplai thymus bagian thorax.
o   Ramus bronchialis. Memasok bronkus dan ln.tracheobronchialis.
o   Ramus mediastinalis. Memasok mediastinum bagian ventral.
o   Ramus perforasi. Terdapat 5-6 ramus. Memasok daerah sternum bagian lateral, M. intercostalis, pertoralis, dan mamae thoracis.
o   Ramus intercostalis ventralis. Memasok jaringan intercostalis.
o   Arteri cervicalis superficialis. Muncul dari A. subclavia. Pangkalnya berlawanan dengan A, thoracica interna di medial costae I. Arteri ini berjalan dorso cranial antara scapula dan leher dibawah fleksus brachialis. Arteri ini mencabangkan:
o   Ramus ascenden merupakan lanjutan dari arteri induk. Mensuplai ln. prescapularis, rhomboideus, sternocephalicus, omotransversarius, cleidocervicalis, scalenus medius, cutaneus coli, dan trapezius pars cervicis.
o   Ramus deltoid. Mengikuti vena cephalica di lateral sulcus pectoralis. Memasok pectoralis descenden, cleido brachialis dan biseps brachii.
o   Ramus prescapularis. Arteri relative besar, memasok supraspinatus dan infraspinatus.
o   A. suprascapularis. Berjalan bersama-sama saraf yang senama cabang dari fleksus brachialis. Arteri ini selanjutnya berbelah dua menjadi rami lateral dan rami medial yang masing-masing berjalan di sisi lateral dan medial scapula. Arteri ini memasok supraspinatus, subscapularis, infraspinatus dan teres minor.
v  Arteri Axillaris
Merupakan kelanjutan dari A. subclavia setelah mencabangkan A. cervicalis superficialis. Arteri ini berjalan pada axilla dan berdekatan dengan plexus brachialis. Di sekitar sendi bahu (scapula humeri) arteri ini berbelah dua menjadi A. subscapularis dan A. brachialis. A. axillaris merupakan arteri utama yang memasok kaki depan.
v  Trunkus Brachiocephalicus mencabangkan :
·         A. tracheoesophagealis. Arteri ini kadang-kadang juga berasal dari A. Subclavia atau A. Carotis communis sinistra. Memasok trachea dan oesophagus.
·         A. thympopericardialis. Di cabangkan dari bagian depan TBC. Memasok thymus dan pericardium.
v  Vena cava dan vena azygos
Secara umum, darah vena masuk ke jantung melalui dua pembuluh besar yang disebut cranial dan caudal vena cava. Darah vena selalu masuk ke jantung melalui sirkulasi coronary. Tiga pembuluh utama yang berkontribusi pada aliran darahyangmasuk ke cranial vena cava yaitu:vena brachiocephalic, vena azygos, danduktus thorakik. Cranial vena cava menerima darah dari kepala, leher, dinding dada, dan limb thorachic. Pembuluh azygos berjalan dari bagian ketiga vertebrae lumbar, darah terkumpul dari lumbar, subcostal, dorsal intercostals, esophageal, dan vena broncho esophageal (Strickland 2002). Pada anjing dan babi, bagian kiri vena eksternal jugular bergabung dengan vena subclavian sebelah kiri dan vena eksternal jugular sebelah kanan bergabung dengan vena subclavia sebelah kanan sampai bagian kiri dan kanan vena brachiocephalik, yang mana datang bersamaan ke bagian cranial vena cava. Pada caudal vena cava banyak pembuluh yang bergabung ke cranial yang melewati abdomen, pembuluh darah ini meliputi iliaka sirkumflexa, renal, testis atau ovari, phrenicoabdominal, dan vena hepatika (Strickland 2002).




BAB IV

PENUTUP


A.    Kesimpulan

Berdasarkan  hasil praktikum di laboratorium maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Regio Thoraks dibatasi oleh Garis Median pada bagian Dorsal, Apertura Thoracalis di Cranialis, Archus Costae terakhir & Diagfragma di caudal, dan Garis Median pada bagian Ventral.
2.      Otot yang ada di bagian thoraks m. seratus ventralis, m. seratus cranialis dorsalis, m. scalenus, m. latisimus dorsi.
3.      Organ yang ada di thoraks yaitu jantung, paru-paru, trakea, dan esofagus.
4.      Tulang yang ada di thoraks os sternum dan os coste.

B.     Saran
Untuk praktikum anatomi topografi selanjutnya dosen bisa memberikan apa saja yang harus ditemukan pada kadaver anjing, karena setelah membuat paper ternyata masih banyak bagian-bagian seperti pembuluh darah belum dipelajari oleh mahasiswa.




DAFTAR PUSTAKA

[WAVA]. World Association of Veterinary Anatomists. 2005. Nomina Anatomica Veterinaria. 5th Ed. Hannover: Editorial Committee.
Colville T and JM Bassert. 2002. Clinical Anatomy and Physiology for Veterinary Technicians. Missouri: Mosby an Affiliate of Elsevier.
Getty R. 1975. The Anatomy of the Domestic Animals vol. 2. London: WB Saunders Company.
Leach WJ. 1961. Functional Anatomy of Mammalian and Comparative. 3rd Ed. Boston: McGraw Hill.
Wandia, I Nengah. 2012. Otot Thoraks dan Abdomen. Denpasar: Laboratorium Anatomi Veteriner Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana.

PREMEDIKASI DAN ANESTESI VETERINER

RINGKASAN Premedikasi adalah pemberian obat-obatan sebelum tindakan anestesi umum dengan tujuan utama menenangkan pasien, menghasi...