Senin, 07 Desember 2015

RESPIRASI FISIOLOGI VET1

PERNAFASAN 
     Selama mahluk itu hidup akan melakukan proses pernafasan. Secara umum pernafasan merupakan pertukaran gas antara organisme (mahluk) dan lingkungan, baik melalui proses kimia maupun fisika. Pada prinsipnya pernafasan (respirasi) adalah pertukaran antara oxygen (O2) dan karbon dioksida (CO2), O2 diambil dari udara (atmosfer) atau dari dalam air (bagi binatang yang hidup di air) dan kemudian disimpan oleh jaringan untuk metabolisme oksidasi. Karbon dioksida (CO2) adalah hasil akhir metabolisme dan dikeluarkan dari tubuh karena tidak bermanfaat atau malahan pada dosis tertentu bisa menjadi racun bagi tubuh. Pada hewan yang tingkatnya masih rendah seperti Amoeba pertukaran gas O2 dan CO2 terjadi pada seluruh permukaan tubuhnya yang langsung kontak dengan udara/air di sekitarnya. Pertukaran gas di sini terjadi secara diffusi. Pada binatang yang lebih tinggi tingkatannya pertukaran gas ini dibantu/diatur dalam sistem respirasi dan sirkulasi. Respirasi pada hewan yang lebih tinggi tingkatnya (misalnya mammalia) dibedakan menjadi 2 macam : 
1. Respirasi external : pertukaran gas antara darah dalam kapiler paru-paru dengan sekelilingnya yang berlangsung dalam paru-paru.
2. Respirasi internal : pertukaran gas yang terjadi dalam kapiler darah dan jaringan tubuh termasuk proses-proses oxydasi fisiologis dalam sel-sel tubuh. 
Pada binatang proses respirasi ini berbeda-beda misalnya : 
  pada sponse (binatang bersilia), dengan menggunakan cilianya air di sekitarnya dapat bergerak sehingga

Sabtu, 03 Oktober 2015

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI VET 1

I. PENDAHULUAN 
     Dengan sediaan natif (darah segar) dapat diamati bentuk sel darah ataupun mikroorganisme dalam darah. Rouleaux ialah suatu formasi eritrosit yang saling berdekatan satu sama lain membentuk deretan seperti deretan uang logam. Bentuk ini sering terlihat pada darah kuda, babi, anjing dan kucing yang sehat, sedang pada darah sapi, kambing, dan domba jarang terdapat. Mikroorganisme dalam darah juga dapat dilihat dalam darah natif, misalnya larva Dirofilaria immitis pada anjing, Trypanosoma pada vertebrata berenang di antara sel-sel darah. Dengan mewarnai sediaan apus darahdengan zat warna yang bersuasana asam dan basa, mis. Giemsa, Wright, Hematoksilin-eosin, maka sel-sel darah yang bersuasana asam akan berwarna merah, dan yang basa akan berwarna biru, atau biru keunguan. Oleh karena itulah dengan mikroskop dapat dilakukan penghitungan (prosentase) sel-sel darah putih. Tujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mempelajari, mengetahui, dan memahami Mengamati darah tanpa diproses lebih lanjut (sediaan natif) yaitu memperhatikan bentuk sel-sel darah eritrosit, leukosit), bentuk kerput (krenasi), berbaris-jajar (rouleaux), dan ada tidaknya mikroorganisme (parasit atau bakteria). Mempelajari cara membuat sediaan apus, dan mengamati bentuk-bentuk sel darah dan putih, serta menghitung sel-sel darah putih (leukosit). 
 II. MATERI DAN METODE 
Alat dan bahan
 • Darah manusia dan antikoagulans
 • Kertas tissue
 • Cat giemsa
 • Xylol dan metil alkohol atau m

Senin, 21 September 2015

TROMBOSIT ( KEPING DARAH )

     Keping Darah (Trombosit) adalah bagian dan beberapa sel-sel besar dalam sumsum tulang yang berbentuk cakram bulat, oval, bikonveks, tidak berinti, dan hidup sekitar 10 hari. Ciri-ciri: 
a) Sering disebut sel darah pembeku karena fungsinya dalam proses pembekuan darah. 
b) Berukuran lebih kecil daripada eritrosit maupun leukosit dan tidak berinti. 
c) Dalam setiap mm3 terdapat 200.000 - 400.000 trombosit. 
d) Dibentuk pada sel megakariosit sumsum tulang. 
e) Mempunyai waktu hidup sekitar 10 hari. 
Fungsi Trombosit
     Trombosit berperan penting dalam pembentukan bekuan darah. Trombosit dalam keadaan normal

PREMEDIKASI DAN ANESTESI VETERINER

RINGKASAN Premedikasi adalah pemberian obat-obatan sebelum tindakan anestesi umum dengan tujuan utama menenangkan pasien, menghasi...